02 Oktober 2009

Liang Kubur yang Bikin Makmur



Kuburan adalah sebidang tanah tempat dikuburnya manusia atau binatang kesayangan yang telah mati. Di jawa sering disebut juga pesarean, yan diambil dari kata "sare" yang artinya "tidur". Disebut pesarean karena untuk memperhalus bahasa atau memang karena mati adalah tidur panjang yang kalau sudah tiba waktunya akan dibangunkan atau dibangkitkan kembali dalam keadaan hidup, seperti orang tidur lalu bangun lagi.

Orang yang sudah mati disebut mayat. Mayat inilah yang akan dikubur dalam sebuah galian berukuran kurang lebih 1x1/2 meter sedalam kurang lebih 75 sampai 100 cm. Setelah mayat ini ditaruh di dalam liang galian ini lalu ia ditimbun tanah hingga galian ini rata kembali dan ditandai dengan batu nisan yang kalau di jawa disebut "tenger" yang berarti "tanda" yang ditancapkan di atas ujung galian tanah tersebut, yang terbuat bisa dari kayu atau batu.

Dalam agama tertentu, mayat ada yang dibakar hingga hancur menjadi debu lalu debu ini ada yang di buang di laut ada juga yang disimpan dalam sebuah penyimpanan abu mayat. Proses pembakaran mayat ini, orang menyebutnya "kremasi".

Jika kita perhatikan sejarah kehidupan manusia dari semenjak manusia ada sampai sekarang, pun tidak ada orang yang tidak mati. Meski dalam cerita sejarah ada orang yang kuat seperti Hercules, yang kaya raya seperti Nabi Sulaiman AS, orang yang disembah seperti Raja Fir'aun (laknatullah alaihi), orang yang cerdas seperti Einstein dll., ternyata jasad-jasad mereka satu pun tidak ada yang mampu bertahan hidup.

Dengar-dengar ada seorang yang sukses dalam hidupnya, ia mempunyai perusahaan di bayak bidang. Ia juga terkenal menjadi seorang dermawan yang banyak membantu orang-orang yang dalam kekurangan dan kesulitan. Tidak sedikit ia juga kerap kali menyalurkan bantuan dana untuk kepentingan sosial. Dan karena keuletan, kejujuran, keramahan dan kesederhanaan hidup dalam limpahan kekayaan yang ia miliki, menjadikan ia dikagumi dan disegani mitra maupun lawan-lawan bisnisnya. Kira-kira apa rahasia yang mendorong ia menjadi orang seperti ini? Ternyata, dahulu saat ia baru menamatkan bangku SMA, di atas sebidang tanah yang didapat dari warisan almarhum ayahnya, ia membuat sendiri liang kubur yang dipersiapkan untuk dirinya jika kelak ia mati. Saudara dan tetangganya saat itu mengira ia telah stress hingga berlaku aneh. Tapi setelah ditanya apa latar belakang ia membuat liang kubur itu? Jawabnya: "Agar aku selalu ingat mati. Dan sebelum aku mati, kebaikan apa yang akan saya lakukan untuk orang banyak? Dan aku pun sadar bahwa, kebaikan itu tidak akan lepas dariku, tapi akan selalu kembali kepadaku. Begitu pula jika aku berbuat sebaliknya."

Oleh karena itu liang kubur yang ia buat sendiri, dari dulu saat baru jadi, sampai sekarang selalu diziarahi oleh dirinya.
Nah, persiapan apa yang telah kita buat untuk menjemput mati?

--------------------------------
musthaf merenung...............!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar